Kamis, 08 Oktober 2009

KEMATIAN KEHIDUPAN YANG ABADI


  Sebagian orang menganggap bahwa kematian adalah akhir segalanya. Padahal, kematian hanyalah jembatan antara kehidupan di dunia dengan kehidupan di akhirat, kehidupan yang sesungguhnya.
  Di akhirat nanti, kita akan memasuki surga atau neraka tergantung pada iman kita yang murni pada keesaan Allah SWT dan ridha Allah SWT atas amal perbuatan kita di dunia ini.
Kematian hanyalah akhir dari suatu jangka waktu saja. Kematian sama dengan membunyikan bel di sekolah, yang menandai berakhirnya ujian. Allah memberi jangka waktu yang berbeda untuk menguji setiap manusia. Ada yang diberi waktu tiga puluh tahun, ada pula yang menikmati hidup selama seratus tahun. Seperti halnya Allah memutuskan tanggal lahir kita, yang merupakan awal ujian kita, Allah memutuskan pula waktu berakhirnya jangka waktu tersebut. Dengan kata lain, hanya Allah yang tahu pada umur berapa kalian akan meninggal.
Segala puji bagi Allah SWT yang menjadikan hidup dan mati untuk menguji manusia, siapakah diantara mereka yang lebih baik amalnya…

Pikirkanlah Kematian…

Kematian, yaitu berakhirnya masa ujian kita di dunia ini, adalah sumber kebahagiaan dan kenikmatan bagi orang beriman. Merasa berduka karena seseorang meninggal sama saja lucunya. Mungkin benar kalian kehilangan kerabat dekat atau seseorang yang kalian cintai. Namun, orang yang beriman mengetahui bahwa kematian pasti bukanlah perpisahan abadi, dan bahwa seseorang yang meninggal hanya sekadar menyelesaikan masa ujian di dunia ini. Dia tahu bahwa di akhirat, Allah akan mengumpulkan kaum Muslimin yang hidup menurut perintah-Nya dan memberi mereka balasan surga. Dalam hal ini, mereka akan merasakan kebahagiaan besar, bukan rasa penyesalan.Allah SWT bisa mengambil jiwa kita kapan pun. Oleh sebab itu, kita harus berjuang untuk memperoleh ridha-Nya
Kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah gerbang yang mengantar kita menuju akhirat. Kehidupan di akhirat adalah kehidupan sesungguhnya yang akan abadi, janganlah kita tertipu dengan dunia yang fana dan sementara ini… Kita perlu menyiapkan bekal untuk itu. Apakah kalian berpikir bahwa seseorang yang menjalani ujian ingin tetap dalam ujian itu selamanya? Tentu tidak. Dia hanya ingin menjawab pertanyaan dengan benar, lalu meninggalkan kelas. Di dunia ini pun, seorang manusia harus berjuang untuk melalui ujiannya, mendapatkan ridha Allah, dan mencapai surga-Nya.
Dalam dunia ini, tujuan terpenting manusia haruslah untuk mencintai Allah dan mendapatkan ridha-Nya. Hal ini karena Allah, Yang Maha Penyayang, mencintai kita dan melindungi kita di segala waktu. Salah satu ayat Al Qur’an, yang menyebutkan perkataan salah seorang nabi, berbunyi:
57. Jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha pemelihara segala sesuatu. (QS: Huud; 57)

Akhirat Alam Yang Sebenarnya

Allah menggambarkan sifat sementara dunia ini dalam banyak ayat Al Qur’an dan menegaskan bahwa tempat tinggal manusia yang sebenarnya adalah di akhirat. Manusia yang diuji di dunia ini suatu hari akan diambil melalui kematian, sehingga memulai kehidupan barunya di akhirat. Inilah hidup tanpa akhir. Di kehidupan yang abadi, jiwa manusia tidak akan hilang. Allah menciptakan nikmat yang tak terhingga di dunia ini. Dia menciptakan kehidupan di dunia ini untuk melihat bagaimana kita berbuat untuk mensyukuri nikmat yang kita peroleh. Sebagai pahala atau siksa, Allah juga menciptakan surga dan neraka.
Allah memberi tahu kita bagaimana seseorang diberi balasan di akhirat, di hadapan Allah:
160. Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan Barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka Dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS: Al An’aam; 160)
Allah Maha Penyayang kepada manusia, Dia ingin agar hamba-Nya tidak merasakan siksa-Nya yang sangat berat… maka Allah mengutus para Nabi dan Rasul tidak kurang dari 130.000 jumlahnya dan menyempurnakan kitab-kitabnya dengan Al-quran agar dapat menjadi petunjuk bagi umat manusia. Ketika manusia berbuat baik Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda. Tetapi orang yang memperoleh dosa hanyalah dibalas sesuai dengan kejahatan mereka. Allah tidak menzalimi siapa pun. Manusialah yang mungkin mendzalimi dirinya sendiri dan orang lain. Di dunia ini, seseorang yang berdosa bisa saja menipu atau menyesatkan orang lain, tetapi di akhirat, jika dia tidak beriman kepada Allah dan keesaan-Nya, Allah pasti akan menghukumnya, dan jika dia adalah seorang Muslim, Allah mungkin akan menghukum atau memaafkannya. Allah Maha Melihat dan Mendengar segalanya, sehingga Dia membalas segala perbuatan.
“Wahai penghuni dunia, apa yang membuatmu tertipu di dunia ini? Padahal disini kebaikannya hanya sedikit dan keburukannya banyak, nikmatnya cepat hilang, dan kebaikannya terkalahkan. Pemiliknya diperbudak dan kesenangannya tertinggal. Jika kamu mencarinya, kamu akan menemukan sedikit orang yang patut menjadi teman. Kebanyakan orang seperti binatang, mereka berbicara dengan kata-kata yang keji serta melakukan perbuatan-perbuatan yang keji pula. Mereka menasehati orang lain seperti Luqman tetapi kelakuannya sendiri seperti syetan. Orang kecil tak mau menghormati orang yang besar, bahkan seseorang menyakiti tetangganya. Tidak ada bedanya antara orang kecil dan orang besar dalam menyembunyikan kebenaran, berbuat kebatilan dan diam terhadap kebenaran, serta mengikuti tipu daya setan. Dia lupa hari kebangkitan dan terus membuat tipuan-tipuan. Sesungguhnya mereka itu penipu, aniaya, dan berbuat kerusakan di dunia. Mereka telah mendapatkan apa yang mereka inginkan, sehingga kelak tidak ada pahala untuk mereka. Mereka tidak ada pekerjaan kecuali makan dan minum. Sebaliknya orang-orang yang shalih selalu bersusah payah meningkatkan amal, sampai-sampai mereka tidak punya pakaian, selimut dan tempat tinggal.Orang yang memiliki akal dan mendapatkan hidayah selalu berusaha menolong orang-orang yang tidak paham agar tidak merugi. Kini banyak orang-orang besar berbuat aniaya, anak-anak muda tidak mempunyai rasa malu dan tidak beradab. Orang-orang taqwa susah dan orang-orang jahat bergembira, seolah-olah kebenaran terkalahkan dan kebatilanlah yang menang. Manusia seperti serigala, kebaikannya ketika ada perlu dan seruannya penuh dengan tipuan. Kasih sayang adalah obat yang tidak ditemukan di apotek. Kejujuran adalah mutiara yang tidak ditemukan di gedung penyimpanan. Harga diri tinggal nama dan keadilan tidak ada lagi wujudnya. Banyak penjilat mendapatkan pangkat dan teman. Di lingkungan mereka tak ada orang yang dapat dipercaya.”

Surga dan Neraka

Surga dan neraka adalah dua tempat terpisah. Di dua tempat ini manusia akan menghabiskan kehidupannya setelah mati. Nikmat selamanya atau sesal selamanya. Al Qur’an memberi kita petunjuk yang benar tentang kedua tempat ini.
Mungkin kita sering melihat keindahan ataupun melihat kengerian di dunia atau layar kaca. Surga tidak dapat dibandingkan keindahannya dengan tempat-tempat apa pun yang ada di dunia maupun alam pikiran manusia. Makanan yang dinikmati orang-orang beriman dalam surga jauh lebih lezat daripada makanan di dunia ini. Dan nerakapun juga tidak tertandingi kengeriannya bahkan tidak dapat dibayangkan oleh pikiran kita kengerian apa yang akan terjadi dan dialami… makanan dan minumannyapun jauh lebih busuk daripada busuknya makanan dan minuman di dunia.
Allah, Pencipta segala keindahan di dunia, memberi tahu kita bahwa Dia menciptakan keindahan yang jauh lebih hebat di surga bagi orang-orang beriman yang ikhlas. Allahpun akan membalas dengan siksa yang amat berat dan sangat pedih bagi orang-orang yang lalai dan ingkar dari perintah dan petunjuk-Nya.

Kelemahan Dan Kesulitan
Membuat Kita Lebih Dapat Memahami Tentang Surga



Kita mengalami berbagai kesulitan di dunia ini. Kita sakit, kita mengalami patah tulang, kita merasa sangat dingin atau kepanasan, perut kita lapar, tenggorokan kita terasa haus atau kulit kita memar juga terbakar, dll. Allah SWT menciptakan kelemahan seperti itu bagi manusia di dunia ini, dan tak satu pun kelemahan itu ditemukan di akhirat. Begitu kelemahan di dunia ini direnungkan, kita bisa mengenal kehebatan surga dengan baik. Memasuki surga menghapus semua penderitaan, nikmatnya benar-benar tidak terbayangkan. Pikirkanlah hal-hal yang tidak kalian sukai di dunia ini… Di surga, semua itu tidak akan ada lagi.
Surga dihias dengan nikmat-nikmat yang paling disukai oleh manusia. Segala hal terbaik dari yang kita makan dan minum di dunia ini ada di surga, dalam bentuk yang sempurna. Tinggi penghuni surga seperti tingginya Nabi Adam .AS, suaranya merdu seperti nabi Daud .AS, rupanya seperti Nabi Yusuf .AS dan ahlaknya seperti Rasulullah Muhammad SAW. Manusia tidak pernah merasakan kedinginan atau kepanasan di surga, tidak pernah sakit, takut, berduka, ataupun menjadi tua, tidak akan menemukan orang jahat ataupun berahlak rusak di sana. Ini karena orang jahat, yaitu orang yang tidak percaya pada Allah dan mengingkari-Nya, akan disiksa di neraka dan abadi disana, tempat yang benar-benar pantas buat mereka. Orang-orang di surga berbicara dengan lemah lembut satu sama lain. Mereka tidak pernah mengumpat, marah, berteriak, atau saling menyakiti. Seluruh orang baik yang mempunyai keimanan sejati atas keesaan Allah, dan orang yang beramal kebajikan demi mendapatkan ridha Allah SWT, sehingga pantas mendapatkan surga-surganya Allah SWT akan berada di sana, berkumpul sebagai teman selamanya.
Dari Al Qur’an kita tahu bahwa kenikmatan-kenikmatan yang luar biasa terdapat dalam surga: istana-istana yang megah luar biasa berhiaskan yaqut, emas, perak dan batu-batu permata lainnya, taman-taman hijau yang teduh berhiaskan pohon-pohon berbatang emas dan bunga-bunga yang warna-warni, serta sungai-sungai yang mengalir menambah sukacita penghuni surga. Memang, apa yang telah kita gambarkan di atas belumlah cukup untuk melukiskan nikmatnya surga. Karena keindahan surga berada di luar batas khayalan kita.
Dalam Al Qur’an, Allah memberi tahu kita bahwa dalam surga, manusia akan mendapatkan lebih dari yang mereka pikirkan. Pikirkanlah sesuatu yang kamu ingin miliki atau tempat yang ingin kalian kunjungi. Dengan kehendak Allah, kalian akan mendapatkan semua itu dalam sekejap. Dalam satu ayat, Allah menyatakan bahwa:
31. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (QS As Fussilat: 31)

Beberapa ayat dalam Al Qur’an yang menceritakan keindahan surga adalah sebagai berikut:
15. (apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? (QS Muhammad: 15)
58. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang Tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah Sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal. (QS Al-’Ankabut: 58)
33. (bagi mereka) syurga ‘Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera. (QS Fatir: 33)
55. Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).

56. Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.

57. Di syurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (QS Ya Sin: 55-57)

28. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,

29. Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

30. Dan naungan yang terbentang luas,

31. Dan air yang tercurah,

32. Dan buah-buahan yang banyak,

33. Yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.

34. Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk. (QS Al-Waqi’ah: 28-34)

Allah juga memberi tahu kita bahwa orang-orang yang pantas mendapatkan surga akan tinggal di dalamnya selamanya:
42. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka Itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS Al-A’raaf: 42)
Seseorang yang beriman akan memperoleh kesenangan karena mendapatkan ridha Allah. Mengetahui dan merasakan hal ini adalah kesenangan terbesar yang kita rasakan di dunia.

Siksa Pedih, Siksa Neraka, Siksa Yang Tiada Akhirnya
Orang yang ingkar kepada Allah, menolak keberadaan Allah serta tidak melakukan perintah-Nya dan melakukan larangan-Nya juga akan diberi balasan atas apa yang mereka lakukan itu. Mereka tidak mengakui Allah dan tidak percaya bahwa Allah-lah Yang telah menciptakan segalanya, dan mereka bersikap sombong, tidak mau bersujud ataupun melakukan ibadah yang diperintahkan kepada mereka, sehingga mereka membangkang dan melakukan pengrusakan di muka bumi ini. Karena semua itu, mereka akan disiksa dengan siksa yang amat pedih didalam neraka.
Sesungguhnya Allah SWT Maha Melihat, dia bahkan dapat melihat ke dalam jauh lubuk hati seseorang. Tak ada satu kejahatanpun yang dapat bersembunyi dari-Nya walaupun itu baru sekedar niat. Setiap orang akan diberi balasan atas perbuatan baik maupun jahat yang mereka lakukan, Allah SWT Maha Adil. Dalam ayat-ayat Al Qur’an, Allah memberikan kabar gembira, bahwa bahkan perbuatan sekecil apa pun akan diberi balasan yang berlipat ganda. Allah juga memberi tahu kita bahwa manusia akan diberi pahala jika mereka menyesal dan memohon ampun kepada-Nya. Akan tetapi, Allah mengancam orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya, tidak mau mematuhi perintah dalam Al Qur’an, dan berpikir bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian.
Neraka adalah ganjaran untuk orang-orang berdosa, dan orang-orang yang melakukan kesalahan karena ingkar kepada Allah SWT dan utusan-Nya. Allah menggambarkan keadaan orang-orang ini dalam Al Qur’an sebagai berikut:
51. (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka.” Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan Pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami. (QS Al-A’raf: 51)
Di neraka, siksa yang mengerikan, yang tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit seperti apa pun di dunia ini, telah menunggu para penghuninya. Neraka adalah tempat yang penuh dengan api, nanah, darah, rasa sakit, putus asa, sesal dan ketidakbahagiaan. Penghuni neraka berdoa kepada Allah dan memohon dikeluarkan dari neraka. Tetapi, begitu telah berada di neraka, sudah terlambat walaupun menangis dengan airmata darah untuk menyesalinya atau sedih. Allah memberi manusia kesempatan hingga saat kematiannya. Tetapi, begitu ia meninggal dan memulai kehidupan yang sebenarnya yaitu kehidupan di kampung akherat, rasa sesal tidak akan lagi berguna.
Penghuni neraka menjalani kehidupan yang jauh lebih buruk daripada kehidupan binatang. Makanan yang mereka temui hanyalah buah dari duri pahit dan pohon Zaqqum dan minumannya adalah darah dan nanah. Dengan kulit pecah terkelupas, daging busuk terbakar, dan darah amis berceceran di mana-mana, mereka menjalani kehidupan yang menghinakan. Dengan tangan-tangan terbelenggu oleh rantai yang menyala-nyala pada leher mereka, mereka dimasukkan ke tengah-tengah api. Dan kehidupan seperti ini akan tetap abadi.
Banyak orang yang percaya bahwa neraka hanyalah tempat sementara, dan bahwa ketika mereka telah disiksa karena kesalahan mereka, mereka akan memasuki surga. Benar atau tidaknya hal ini hanyalah diketahui oleh Allah SWT, Yang memberi tahu kita tentang hal berikut ini dalam Al Qur’an:
20. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. (QS Al-Balad: 20)
24. Hal itu adalah karena mereka mengaku: “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung”. mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan. (QS Ali Imran: 24)
Akan tetapi, yang harus dilakukan oleh seorang Muslim yang mengatahui kesalahannya dan perbuatannya yang keliru adalah menyesali semua itu, berdoa, dan memohon pengampunan dari Allah. Dalam Al Qur’an, Allah memberi tahu kita bahwa Allah mengampuni segala dosa asalkan kita bertobat. Ayat yang menyatakannya adalah sebagai berikut:
53. Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Az-Zumar: 53)
Manusia perlu mengetahui kesalahannya dan meminta pengampunan dan janganlah menunda-nunda taubat kepada Allah SWT untuk menghindari sesal yang tak berkesudahan di akhirat, dan untuk menyelamatkan diri dari siksa yang tak tertahankan di neraka, karena maut tidak dapat dihindari dan tidak diketahui datangnya.
43. Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang Lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah[1172].
[1172] Yakni sebahagian mereka berada dalam surga dan sebahagian lagi berada dalam neraka.
”Janganlah menjadi orang-orang yang merugi karena tertipu dari tipu daya syetan dan dunia sedangkan terlalaikan dengan kehidupan yang sebenarnya…
Sungguh janji Allah SWT itu pasti, lebih pasti dari terbitnya matahari esok pagi”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar